Senin, 08 Agustus 2016

Wisata Gunung Bromo

Tim Indonesia Eastcapade yang melibatkan kami berkunjung ke tempat wisata Gunung Bromo di lokasi Probolinggo-Malang, Jawa Timur, Selasa (24/5/2016). Persinggahan ini yaitu sisi jelajah menuju Indonesia timur sepanjang 54 hari yang diikuti empat orang petualang bermotor.



Pergi pada jam 01. 00 WIB dari kota Malang, tim punya maksud nikmati matahari terbit di lokasi Bromo. Ditemani pemandu wisata asal Malang, Noor Risky Agung (32), tim meninggalkan Rani Homestay di daerah Tumpang --18 km dari pusat kota Malang.

Tim melewati jalur Tumpang, Pakis, pertigaan Nongkojajar --wilayah Kabupaten Pasuruan, Tosari, serta ke gapura paling utama Wonokitri. Di gapura ini, tiap-tiap orang harus membayar retribusi Rp30 ribu.

Sesudah gapura, tim melewati Simpang Dingklik serta berbelok ke kiri untuk meraih puncak Pananjakan setinggi 2. 770 mtr. diatas permukaan laut (dpl). Saat tempuh sampai puncak Pananjakan meraih sekitaran 120 menit.

Masihlah ada saat sekitaran dua jam untuk lihat matahari terbit (05. 15 WIB), tim isi saat dengan istirahat serta menyantap camilan. Di Pananjakan ada beberapa warung kecil yang sediakan kudapan serta minuman sekadarnya.

Harga satu gelas kopi Rp5. 000 serta satu jumlah diisi lima pisang goreng dihargai Rp10. 000. Namun janganlah lupa mempersiapkan duit Rp3. 000 apabila menginginkan memakai toilet/kamar kecil.

Ada di Pananjakan pada awal hari bikin tim diselimuti suhu dingin sekitaran 15 derajat Celcius. Tim kenakan jaket polar serta buff muka untuk menghadapi embusan angin dingin.

Janganlah cemas apabila Anda memerlukan perlengkapan melawan suhu dingin. Di Pananjakan ada beberapa kios penjual sweater, sarung tangan, syal, masker muka, serta penutup kepala yang umum dimaksud kupluk.

Harga perlengkapan diawali dari Rp30 ribu. Namun beberapa kios itu tidak jual jaket yang layak untuk menahan dingin. Berarti apabila Anda menginginkan berkunjung ke Gunung Bromo, jaket yaitu barang harus untuk dibawa.

Di Pananjakan juga ada beberapa penjual bunga gunung edelweiss (leontopodium alpinum). Harga yang di tawarkan sekitar Rp10. 000-Rp25. 000.

Selesai nikmati keindahan matahari terbit dari puncak Pananjakan, tim turun memakai kendaraan SUV sewaan ke satu lokasi bernama Tanjakan Cinta. Posisinya sekitaran 50 mtr. dari pinggir jalan.

Berikut lokasi lain yang dikira layak untuk lihat keindahan Gunung Bromo serta Gunung Batok dengan cara segera dengan bentangan hamparan lautan pasir. Menurut Okhie, sapaan akrab sang pemandu Risky, lokasi ini dapat kerap digunakan untuk pemotretan prapernikahan (pre-wedding).

Dari sana, tim melalui Simpang Dingklik serta berbelok ke kiri untuk menuju lautan pasir Bromo. Di simpang Dingklik, jalur ke kanan bakal membawa Anda ke Wonokitri.

Perjalanan dari Pananjakan ke pasir Bromo ditempuh kurun waktu 30 menit. Tetapi apabila dikerjakan pada hari libur atau akhir minggu, saat tempuh semakin lebih lama.

Terkecuali matahari mulai meninggi serta tempatnya lebih rendah daripada Pananjakan, lautan situasi di lautan pasir Bromo malah lumayan panas --sekitar 30 derajat Celcius. Selanjutnya kami menyewa kuda ke kaki Gunung Bromo serta lanjut menapaki 250 anak tangga ke puncak setinggi 2. 329 mtr. dpl.

Kuda disewakan orang-orang suku Tengger. Sekali sewa, tiap-tiap orang dikenai tarif Rp100 ribu.

Sesudah nikmati kawah serta kaki Gunung Bromo, tim bertolak menuju lokasi timur lautan pasir. Orang-orang sekitaran menyebutkan lokasi Pasir Berbisik. Angin gunung yang menimpa padang pasir membuahkan bunyi seperti bisikan.

Dari lautan Pasir Berbisik, tim menuju selatan untuk mengarungi padang savana Bromo. Ini yaitu lokasi paling tidak sama di lokasi Gunung Bromo lantaran dipenuhi padang rumput.

Disini Anda dapat lihat Gunung Watangan yang cukup hijau, tidak sama dari Bromo yang coklat-kelabu serta berpasir. Di sekitaran Gunung Watangan ini juga ada bukit hijau yang dimaksud Teletubies.

Satu jam ada di savana Bromo, tim bertolak menuju desa Ngadas. Berikut desa paling tinggi di Jawa Timur.

Dengan cara geografis, Ngadas ada di lingkungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masuk lokasi Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Serta pada 2007, pemerintah Kabupaten Malang mengambil keputusan Ngadas sebagai desa wisata alam.

Desa itu yaitu satu diantara 36 desa Suku Tengger --yang konon dikira sebagai keturunan Rara Anteng serta Joko Seger. Ngadas ada di dataran setinggi 2. 200 mtr. dpl serta seluas sekitaran 395 hektar.

Beberapa besar orang-orang Ngadas mencari nafkah dengan bercocok tanam sayur-mayur. Yang unik, aktivitas bercocok tanam dikerjakan di tempat dengan kemiringan tanah 45 derajat.

50 % masyarakat Ngadas berpedoman agama keyakinan Budha Jawa. Setelah itu berpedoman agama Islam 40 %, serta Hindu 10 %. Menurut warga setempat, suhu di Ngadas sekitar pada 0-20 derajat Celcius.

Pilhan rute menuju Gunung Bromo

Tim Indonesia Eastcapade menyambangi Gunung Bromo lewat jalur sesuai sama arah jarum jam. Namun ada beberapa jalur lain menuju ke lokasi.


  • Jalur pertama seperti pilihan tim ; Malang -- Tumpang -- pertigaan Pakis -- Nongkojajar. 
  • Jalur ke-2 (melawan arah jarum jam) ; Malang -- Tumpang -- Jemplang -- Bukit Teletubies 
  • Jalur ketiga melalui Bangil serta Pasuruan apabila datang dari Surabaya 
  • Jalur ke empat, lewat Probolinggo apabila datang dari arah Surabaya atau Jember serta Banyuwangi. 
  • Menuju ke Gunung Bromo dapat dikerjakan dengan kendaraan sendiri. Namun apabila Anda menginginkan segera menyewa SUV, dapat dikerjakan segera dari kota Malang --termasuk dari stasiun kereta, terminal bus, atau bandara. 


Operator wisata menghidangkan bermacam paket. Umpamanya, Bromo Trekking, yang menempatkan harga sewa SUV mulai Rp700 ribu untuk enam orang wisatawan.

Mengenai di lokasi Bromo, Anda dapat menyewa juga motor cross untuk mengarungi lautan pasir. Sekali sewa, Anda dibebani tarif Rp250 ribu.

Menilik geografisnya, Gunung Bromo berdiri di dalam empat kabupaten ; Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, serta Malang. Masuk dalam lokasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, areanya meraih 10 km persegi.

Gunung Bromo memiliki kawah basic berdiameter 800 mtr. yang menghadap ke utara serta selatan serta kawah basic yang membentang 600 mtr. ke timur serta barat. Tetapi, titik bahaya gunung ini ada pada bibir kawah berbentuk jurang berdiameter 4 km dari pusat kawah Bromo.

Walau masuk dalam kelompok gunung aktif, Bromo meletus dalam interval teratur --setiap 30 th.. Letusan paling besar berlangsung pada 1974 serta letusan besar paling akhir berlangsung pada 2011.

Lokasi Bromo dikenal juga dengan kebiasaan upacara Yadna Kasada atau popular dimaksud Kasada. Ritual suci ini dikerjakan suku Tengger pada tengah malam sampai pagi hari satu kali dalam satu tahun. Untuk edisi 2016, peluang di gelar pada Juli kelak.

Ini yaitu ritual persembahan pada dewa yang dipusatkan di pura di kaki Gunung Bromo. Suku Tengger bakal membawa persembahan ke puncak Bromo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.